top of page
  • Writer's pictureOlyn Silvania

Mimpi yang Tertunda

Sekitar 3 minggu yang lalu, aku menonton video dalam salah satu channel YouTube. Video tersebut menjabarkan tentang biografi pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC), yaitu Colonel Harland David Sanders atau lebih dikenal dengan Colonel Sanders. Diceritakan bahwa Colonel Sanders berkali-kali mengalami jatuh bangun dalam bisnisnya. Namun berkat kerja keras dan sikap yang pantang menyerah, akhirnya beliau berhasil mendirikan KFC pada tahun 1952 di usia yang hampir mendekati 70 tahun. Dari kisah hidup beliau, aku belajar bahwa tidak ada kata terlambat untuk meraih kesuksesan.


Buat Lensaners yang ingin tahu tentang Colonel Sanders, kalian bisa baca di: Biografi Tokoh Dunia: Harland Sanders, Pencipta Resep Rahasia KFC


Perjuangan Colonel Sanders mengingatkanku pada salah satu mimpi di masa kecil. Berawal dari kekagumanku terhadap teman-teman yang memenangkan perlombaan baik akademik maupun non-akademik. Berangkat dari situ, aku pun bermimpi untuk bisa memenangkan lomba. Karena dengan menang lomba, aku bisa mendapatkan piala dan medali. Saat itu aku memandang bahwa kedua benda tersebut merupakan simbol kebanggaan yang bisa menimbulkan rasa percaya diri.

Untuk mencapai impian tersebut, aku memutuskan untuk mengikuti lomba di berbagai bidang sejak SD. Namun, lebih banyak kalah daripada menang. Meskipun demikian, pengalaman pertama kali menjuarai lomba baru kurasakan ketika kelas 5 SD. Saat itu, aku meraih juara pertama lomba menggambar dalam rangka hari Paskah yang diadakan oleh pihak sekolah. Senang sih.....Tapi aku malah merasa kurang puas. Mengapa demikian? Karena aku hanya mendapatkan hadiah crayon, bukan piala, dan medali seperti yang kuharapkan.

Berlanjut ke bangku SMP. Saat kelas 3 SMP, aku dan beberapa teman ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Mandarin. Aku pun mempersiapkan diri dengan harapan bisa memenangkan lomba dan mendapatkan piala. Ketika tampil, aku dapat menyampaikan pidato dengan lancar. Setelah semua peserta tampil, giliran dewan juri mengumumkan siapa saja pemenangnya. Tapi sayang, namaku tidak disebutkan. Aku kalah.


Di titik itu, aku merasa kecewa. Aku sudah mempersiapkan segalanya, tapi kok malah kalah. Ketika SD dan SMP, aku belum memiliki piala atau medali dari perlombaan. Hal itu membuatku merasa insecure atau tidak percaya diri. Perlahan-lahan jiwa kompetitifku mulai pudar. Saat itu, aku mengubur mimpi untuk menang lomba karena aku berpikir, “Percuma aku ikut lomba, toh belum tentu menang kan. Mending fokus sekolah aja.”

Saat di bangku SMA, aku tidak berminat ikut lomba sama sekali. Meskipun banyak informasi tentang perlombaan dari berbagai sumber, namun hal tersebut tak membuatku bergairah untuk ikut lomba. Hingga kelas 11 SMA, aku mengalami hal yang tidak disangka. Aku dan beberapa temanku diminta mewakili sekolah untuk mengikuti pameran karya ilmiah Sagasitas Research Exhibition (SRE) pada tanggal 20-21 Mei 2015. Ada sih rasa senang dan bangga. Namun, aku hanya mengikuti saja tanpa ada ekspetasi apapun. Istilahnya, mengalir saja. Diberi amanah sama pihak sekolah sudah bersyukur banget. Peserta pameran yang terpilih akan diikutkan dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2015. Namun sayang, aku tidak termasuk dalam finalis OPSI. Langkahku hanya terhenti di pameran SRE. Ya, sudah tidak apa-apa Lyn.


Tahun 2016, aku pun lulus dari SMA dan melanjutkan kuliah. Di awal-awal perkuliahan, aku belum berminat mengikuti lomba. Karena ya itu, masih terbawa mindset di masa sekolah, "Ikut lomba belum tentu menang." Aku mengisi waktu di awal perkuliahan dengan mengikuti berbagai kepanitiaan. Tapi saat semester 5, aku melihat  beberapa teman seangkatan dan kakak tingkat mewakili kampus untuk mengikuti lomba di luar kota. "Asyiknya bisa jalan-jalan sambil ikut lomba." Pikirku saat itu. Ada beberapa dari mereka yang menang, namun ada beberapa yang belum berhasil. Meskipun demikian, perjuangan mereka membuatku terinspirasi. Entah mengapa tiba-tiba aku diingatkan oleh Sang Pencipta akan mimpiku di masa kecil, "Lyn, kamu dulu pernah bermimpi untuk menang lomba, bukan? Kamu pernah bermimpi untuk bisa dapat piala dan medali, bukan?" Merasa diingatkan oleh Sang Pencipta dalam hati, reaksiku adalah.........


To be continued. Stay tune terus ya, Lensaners :)


19 views0 comments
bottom of page